Rabu, 15 September 2010

Tanah & Nutrisi Tumbuhan

TANAH DAN NUTRISI TUMBUHAN

PENDAHULUAN
 Secara alamiah tumbuhan mengalami kehilangan air melalui penguapan. Proses kehilangan air pada tumbuhan ini disebut transpirasi. Kehilangan air dari daun umumnya melibatkan kekuatan untuk menarik air ke dalam daun dari berkas pembuluh yaitu pergerakan air dari sistem pembuluh dari akar ke pucuk, bahkan dari tanah ke akar (Anonimous,2005).
Setiap organisme merupakan suatu sistem terbuka yang berhubungan dengan lingkungannya melalui pertukaran energi dan materi secara terus-menerus. Tanah merupakan suatu sistem koloid yang terdiri atas partikel-partikel yang sangat halus yang disebut misel, besarnya antara 0,001 samapai 0,1 µ. Misel tidak dapat dilihat dengan mikroskop biasa.
Tumbuhan memerlukan kombinasi yang tepat dari berbagai nutrisi untuk tumbuh, berkembang, dan bereproduksi. Ketika tumbuhan mengalami malnutrisi, tumbuhan menunjukkan gejala-gejala tidak sehat. Nutrisi yang terlalu sedikit atau yang terlalu banyak dapat menimbulkan masalah.
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari pertumbuhan suatu pohon. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh tumbuhan. Adapun nutrisi di dalam tanah  adalah berupa air dan mineral.          

A.    TANAH
Tanah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan tumbuhan karena tanah merupakan media bagi tumbuhan yang hidup diatasnya, sumber nutrisi dan tempat melekatkan diri dengan akarnya. Kondisi fisik tanah sangat ditentukan oleh tekstur dan struktur tanah.
Tekstur tanah ditentukan oleh ukuran partikel-partikel yang membangun
tanah tersebut,yang berdasarkan kelompoknya dapat kita kelompokkan menjadi pasir, debu (silt), dan liat (clay). Campuran ketiga komponen partikel tanah tersebut dalam jumlah atau porsi yang sama disebut “loam” atau partikel-partikel tanah. Struktur tanah  tergantung pada macam partikel yang membentuknya struktur tanah lepas (clump) dan berat (puddle atau heavy clay).

Komponen Tanah
            Ada lima komponen tanah yang dapat kita kategorikan :
1.      Mineral Tanah
Mineral tanah berasal dari batuan-batuan induk yang nantinya mengalami proses penghancuran sehingga menjadi partikel-partikel yang lebih kecil. Penghancuran batuan induk di alam dapat terjadi karena iklim (perubahan panas dan dingin, hujan, angin), oleh aktifitas tumbuhan pionir (lumut kerak atau lichen) atau kegiatan mekanik sepertinya terjadinya gesekan-gesekan antar batuan dan oleh adanya aktivitas manusia.
Mineral tanah dapat dibagi menjadi pasir (kasar dan halus), debu (slit) dan loam. Tergantung pada tekstur tanah, kemampuan tanah mengikat air dapat berbeda makin halus partikel tanah akan makin kuat tanah tersebut dalam kemampuan air mengikatnya.
                Pasir, Debu, Liat Makin kuat
2.      Organik Tanah
      Bahan organik dalam tanah berasal dari tumbuhan dan hewan-hewan yang telah mati, yang mengalami penghancuran dan pembusukan oleh serangga dan mikroba, komponen organiknya akan masuk kedalam tanah dan merupakan bagian dari tanah.
      Kadar bahan organik didalam tanah sangat bervariasi, dari mulai kurang lebih 95% pada tanah gambut sampai 0% pada tanah dipadang pasir. Tanah pertanian yang ideal harus mengandung bahan organik sekitar 15%. Untuk mengetahui kadar organic dalam tanah dapat dilakukan dengan cara membakar tanah (terlebih dahulu dikeringkan) pada suhu yang tinggi, sehingga seluruh bahan organiknya terurai menjadi H2O dan CO2, berat yang hilang dari tanah yang kering tadi adalah bahan organik yang di kandung oleh tanah tersebut.
      Salah satu bentuk bahan organik yang penting didalam tanah adalah humus. Humus tersusun oleh selulosa dan lignin, berbentuk kloida dengan kapasitas imbibisi yang tinggi serta membuat fisik tanah menjadi baik.
3.      Air dan Larutan Tanah
Air dalam tanah merupakan komponen yang penting bagi kehidupan tumbuhan yang tumbuh diatasnya. Didalam air tanah biasanya terlalu banyak mineral dan senyawa lainnya, yang secara keseluruhan disebut larutan tanah dan merupakan sumber nutrisi bagi tumbuhan.
4.      Atmosfir Tanah
Udara yang mengisi rongga-rongga antar partikel tanah disebut sebagai atmosfir tanah. Kandungan udara antar partikel tanah ditentukan oleh ukuran tanah yang membangunnya dan berkisar antara 30% untuk tanah pasir sampai 50% untuk tanah liat. Kandungan udara tanah ini akan lebih besar lagi pada tanah-tanah yang kaya akan bahan organik.
5.      Organisme Tanah
Organisme yang hidup dalam tanah dapat dimasukkan sebagai bagian dari tanah itu sendiri. Organisme tanah yang terdiri dari flora dan fauna, banyak membantu dalam menentukan struktur dan sifat tanah, seperti tingkat kegemburan tanah, kandungan organik dan mineral tanah serta udara tanah. Termasuk dalam dalam flora tanah adalah bakteri, jamur dan gangguan, sedangkan yang termasuk ke dalam fauna tanah adalah protozoa, nematode, cacing, insekta, larva insekta dan hewan-hewan tinggi yang membuat lubang di dalam tanah (Sasmita mihardja,2003: 38-40).

Faktor-faktor  tanah  yang  mempengaruhi  kemampuan tanaman menyerap hara adalah:
1. Konsentrasi  oksigen dalam udara tanah.  Energi yang diper­lukan untuk serapan hara berasal dari proses respirasi dalam akar tanaman.   Untuk  semua  tanaman akuatik  ternyata proses respirasi ini tergantung pada suplai  oksigen   dalam udara tanah.  Oleh  karena itu aerasi  yang  buruk  akan menghambat  proses penyerapan unsur hara, disamping mempengaruhi tingkat oksidasi beberapa macam unsur hara.
2. Temperatur  tanah.  Penyerapan  unsur  hara berhubungan dengan aktivitas metabolik yang selanjutnya sangat  tergan­tung pada suhu.  Konsentrasi hara dalam larutan tanah  yang lebih  besar  seringkali diperlukan  untuk  mencapai   laju pertumbuhan  maksimum  dalam kondisi tanah dingin dibandingkan dengan tanah-tanah yang hangat.
3. Reaksi-reaksi antagonistik yang mempengaruhi serapan hara. Walaupun konsentrasi hara pada permukaan akar dapat menjadi faktor paling  kritis yang mempengaruhi laju serapan hara  pada kondisi lingkungan normal, reaksi-reaksi antagonistik di antara ion-ion juga dapat menjadi penting. Kalium (Ca) diambil dari tanah sebagai kation. Kekurangan Ca menyebabkan desintegrasi pada ujung-ujung batang maupun ujung-ujung akar. Daun-daun yang paling muda menjadi abnormal bentuknya. Kekurangan unsur kalsium didalam tanah menyebabkan pengambilan unsur magnesium secara berlebih-lebihan sehingga tanaman menunjukkan tanda-tanda keracunan. Itulah sebabnya maka tanamanyang kekurangan kalsium perlu tambahan pupuk yang mengandung kalsium untuk memperoleh keseimbangan pengambilan unsur-unsur Ca dan Mg.
4. Substansi  toksik. Suatu substansi yang mengganggu proses metabolisme tanaman juga dapat mempengaruhi serapan  hara.  Substansi  toksik seperti ini di antaranya adalah  konsentrasi Mn atau Al yang tinggi dalam tanah masam, konsentrasi garam terlarut  yang sangat tinggi, jumlah B yang berlebihan,  dan lainnya. 

B. NUTRISI TUMBUHAN
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari pertumbuhan suatu pohon. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh tumbuhan. Adapun nutrisi di dalam tanah adalah berupa air dan mineral.
Pengambilan nutrien oleh tumbuhan dengan cara akar menyerap air dan mineral tanah, dengan mikoriza dan rambut akar yang sangat banyak meningkatkan luas permukaan untuk penyerapan. Karbon dioksida, sumber karbon untuk fotosintesis, berdifusi kedalam daun dari udara disekitarnya lewat stomata. Tumbuhan juga memerlukan O2 untuk respirasi seluler, meskipun tumbuhan adalah penghasil O2, dari nutrient anorganik ini tumbuhan dapat menghasilkan semua bahan organiknya sendiri (Campbell, 2003: 339).
Nutrisi tumbuhan dikategorikan menjadi 2 kelompok, yaitu :
1.   Makronutrien.
            Makronutrien adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah banyak, yaitu nitrogen, kalsium, potasium, sulfur, magnesium, dan fosfor.
2.  Mikronutrien
            Mikronutrien adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit, seperti besi, boron, mangan, seng, tembaga, klor, dan molybdenum.
Baik makro dan mikronutrien diperoleh akar tumbuhan melalui tanah.
Akar tumbuhan memerlukan kondisi tertentu untuk dapat mengambil nutrisi-nutrisi tersebut dari dalam tanah.
Adapun syarat untuk memilih nutrisi tumbuhan yang baik, yaitu :
a. Tanah harus lembap sehingga nutrien dapat diambil dan ditransport oleh akar.
b.  pH tanah harus berada dalam rentang dimana nutrien dapat dilepaskan dari molekul tanah.
c.    Suhu tanah harus berada dalam rentang dimana pengambilan nutrien oleh akar dapat terjadi.
Suhu, pH, dan kelembapan optimum untuk tiap spesies tumbuhan berbeda. Hal ini menyebabkan nutrien tidak dapat dipergunakan oleh tumbuhan meskipun nutrien tersebut tersedia di dalam tanah.  Pertumbuhan tanaman tidak hanya dikontrol oleh faktor dalam (internal), tetapi juga ditentukan oleh faktor luar (eksternal). Salah satu faktor eksternal tersebut adalah unsur hara esensial. Unsur hara esensial adalah unsur-unsur yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Apabila unsur tersebut tidak tersedia bagi tanaman, maka tanaman akan menunjukkan gejala kekurangan unsur tersebut dan pertumbuhan tanaman akan terhambat. Berdasarkan jumlah yang diperlukan kita mengenal adanya
unsur hara makro dan unsur hara mikro.

PENUTUP

1.Tumbuhan mengalami kehilangan air melalui penguapan. Proses kehilangan air
     pada tumbuhan ini disebut transpirasi.
2.   Tanah merupakan suatu sistem koloid yang terdiri atas partikel-partikel yang
     sangat halus yang disebut misel, besarnya antara 0,001 samapai 0,1 µ.
3.   Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi
     normal dari pertumbuhan suatu pohon.
4.   Berdasarkan teksturnya tanah dapat di kelompokkan menjadi pasir, debu (silt),
     dan liat (clay). Sedangkan  partikel yang membentuknya struktur tanah ada dua
     yaitu tanah lepas (clump) dan berat (puddle atau heavy clay).
5.   Berdasarkan kemampuan tanah mengikat air dapat dapat diketahui bahwa makin halus partikel tanah akan makin kuat tanah tersebut dalam kemampuan air mengikatnya.
6.   Makronutrien adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah
     banyak, yaitu nitrogen, kalsium, potasium, sulfur, magnesium, dan fosfor.
7.   Mikronutrien adalah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah
     sedikit, seperti besi, boron, mangan, seng, tembaga, klor, dan molybdenum.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, R. M. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Dwidjoseputro, D.     . Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT. Gramedia.
Miharja, D. S dan Siregar A. 2003. Fisiologi Tumbuhan. Jurusan Biologi FMIPA:
            ITB.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar